Sunday, September 4, 2016

Buku Gentle Birth Balance oleh Yesie Aprilia


Catatan: bukan endorsement, murni review. :)

Belakangan ini, banyak artikel di Internet yang menggadang-gadangkan Gentle Birth dan Hypnobirthing sebagai metode melahirkan yang sedang “in”. bagaimana tidak, sejumlah artis ibu kota seperti beramai-ramai menggunakan metode ini untuk menyambut tamu agung – anak – lahir ke dunia, seperti yang ditunjukkan oleh akun Instagramnya, di antaranya Ayudia Bing Slamet, Dewi Dee Lestari, dan lain sebagainya. Namun, apakah iya bahwa Gentle Birth dan Hypnobirth merupakan metode “in” yang modern? Nampaknya kita perlu telaah lebih dalam lagi ya filosofi ini kepada ahlinya supaya tidak salah kaprah dan salah pengertian akan ke”in”an nya ((halah)).

Adalah Kak Yesie Aprilia, seorang bidan yang saya ketahui dari hasil browsing-browsing di Internet ketika saya akan membeli buku seputar kehamilan saat usia kehamilan saya menginjak 16 minggu *telat bangeeet*. Saat itu saya hanya butuh buku yang berisi informasi lengkap seputar kehamilan dan persalinan tanpa memikirkan filosofi lainnya. Wis yang penting anakku sehat wal afiat dan saya bisa memberikan apapun yang terbaik untuk kehamilan ini.
Mutar muter nyari buku, akhirnya perhatian saya tertuju pada buku Gentle Birth Balance karya Kak Yesie Aprilia dan Hypnobirthing karya Ibu Lanny Kuswandi. 

Saya menemukan nama-nama itu melalui ketidaksengajaan karena pada dasarnya hanya ingin membandingkan buku mengenai Gentle Birth Balance dan Hypnobirthing melalui hasil review pembaca di internet. Setelah browsing dan lihat akun Instagramnya, saya berpikir, oh Kak Yesie dan Ibu Lanny Kuswandi ini sebenarnya sama-sama praktisi Hypnobirthing dan penggiat kelahiran yang minim rasa sakit. Timbullah kebingungan ala ala wanita.. yang mana nih yang harus dibeli ((galau mode: on))? Namanya juga cewek belanja, ada aja kegalauan di menit-menit terakhir mau pilih yang mana. Yasudahlah, karena bukunya Kak Yesie lebih tebal dan ada ilustrasi Yoga-nya, akhirnya saya putuskan untuk beli bukunya Kak Yesie… aneh banget ye milih buku dari tebal atau tipisnya, ada ilustrasinya atau tidak. hahahaha.

sampul bukunya. foto diambil dari www.bukalapak.com

Sesampainya di rumah, saya yang penasaran banget dengan buku ini langsung buka plastiknya dan membacanya mulai dari halaman Untuk Pembaca. Ini halaman awal-awal banget lho, tapi dari membaca halaman-halaman awal ini saya jadi punya kesan bahwa Kak Yesie berusaha agar pembaca memiliki persepsi yang sama dengannya sebelum mulai menyelami buku ini. Di awal saja, saya sudah diberi suguhan kalimat yang seakan-akan membuat saya terbangun dari tidur panjang (ealaaah lebay) dan disadarkan bahwa lahir, hamil, melahirkan, menyusui, dan pengasuhan adalah sebuah siklus alami yang disesain sempurna dan ajaib oleh Sang Pencipta

Anda adalah wanita
Wanita itu kuat
Wanita diciptakan untuk melahirkan normal alami
Anda adalah ahlinya
Dan anda mampu dan berhak merasakan indahnya melahirkan buah hati anda.
Mari berdayakan diri!

Kembali ke judul buku: Gentle Birth Balance.
Apa sih pengertian Gentle Birth?
Gentle Birth adalah proses persalinan yang menuntut kita untuk kembali merunduk ke alam, memercayai kekuatan tubuh yang memang didesain untuk melakukan "tugasnya", yaitu melahirkan keturunan (Gentle Birth Balance, halaman xx).
Menurut www.bidankita.com, website yang juga diasuh oleh Kak Yesie, Gentle Birth adalah metode persalinan yang tenang, penuh kelembutan dan memanfaatkan semua unsur alami dalam tubuh seorang manusia. Penolong dan pendamping harus membantu dengan tenang dan suara yang lembut, sehingga pada saat bayi lahir, suasana di sekelilingnya tenang, hening, dan penuh kedamaian. Proses persalinan yang tenang, lembut, santun dan minum trauma ini bukanlah sebuah Standard Operating Procedure (SOP) atau seperangkat aturan yang harus diikuti. Sebaliknya, itu adalah sebuah pendekatan dalam proses kelahiran alami yang menggabungkan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh wanita itu sendiri.
Bagi seorang ibu yang hendak melahirkan secara Gentle Birth, dia perlu merasa benar-benar aman, tidak hanya secara fisik, tetapi secara emosional dan spiritual. Dukungan dari orang terdekat dan orang yang mencintainya sangatlah penting. Dia membutuhkan cinta dari semua orang, dan kesabaran dan pengetahuan bahwa mereka memiliki iman dan keyakinan bahwa tubuhnya mempunyai pengetahuan yang sempurna untuk melahirkan bayinya (www.bidankita.com).

Apa yang harus dipersiapkan calon ibu untuk mencapai sebuah pengalaman Gentle Birth?
Gentle Birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Baik persiapan fisik maupun mental calon ibu. Persiapan fisik meliputi latihan pernapasan, olahraga ringan, pijat, dan konsumsi makanan sehat. Mental ibu pun perlu disiapkan dengan rutin melakukan relaksasi hypno-birthing, meditasi, afirmasi positif, dan menjaga ketenangan jiwanya. Persiapan mental ibu menjadi hal penting yang akan memengaruhi kesuksesan Gentle Birth ini (www.bidankita.com). Saking pentingnya persiapan ini, jargon sakti milik Gentle Birth adalah KNOWLEDGE IS POWER. Yes, pengetahuan yang luas adalah kunci mempersiapkan keberhasilan Gentle Birth.

Kunci agar sukses Gentle Birth menurut buku Gentle Birth Balance:
High Knowledge
Mindfulness & Awareness
Healing Birth Trauma
Breathe
Relax Mind
Mind, baby and body balance
Mobility and gravity during labor
Gentle Birth Provider & Support

Jujur saja, sebelum-sebelumnya saya hanya mempunyai pemikiran “yang penting dengerin dokter, melahirkan pervaginam atau section caesaria itu bagaimana hasil akhir periksa dengan dokter saja” maksudnya si Ibu nggak perlu punya effort lain selain makan makanan yang sehat, minum vitamin, serta olah raga kecil "sekuatnya" saja - karena awalnya saya tuh nyama-nyamain ibu hamil sama orang sakit, jadi banyak yang musti dibatasi dari ibu hamil. Lah yo salah ya ternyata. :))))

Nah, saya jadi mikir. Bila melahirkan secara pervaginam adalah proses yang alami, maka seharusnya proses alami tersebut bisa kita usahakan, dong, bukan proses yang instan "oke, pervaginam!" atau "oke, sectio caesarian!". Memang sih banyak "katanya katanya" dari teman-teman dan orang tua yang dapat membantu upaya agar melahirkan pervaginam, seperti contohnya "ngepel jongkok" dan "senam hamil latihan nafas huh hah huh hah", namun ternyata banyak sekali usaha fisik maupun mental lainnya yang harus kita lakukan, di luar inputan dari dokter kandungan yang kita pilih, untuk menuju kehamilan dan persalinan pervaginam.

Saya juga sadar, sih, zaman dulu kalau lahiran nggak perlu ke dokter. Cukup bidan atau dukun beranak. Bahkan ada yang lahirannya di tepi sawah sehabis mencangkul tapi masih sehat wal afiat setelah melahirkan, tanpa bius atau obat tambahan apapun, besoknya mungkin sudah kuat mencangkul lagi :D

Saat memahami filosofi Gentle Birth, saya merasa seperti sedang "cuci otak", sepertinya kepasrahan saya akan proses kelahiran nanti itu SALAH BANGET. Faktanya, calon ibu punya banyak PR untuk menghadapi kehamilan dan persalinan yang gentle.
Fasilitator Kesehatan dan Tenaga Kesehatan yang pro-normal saja tidak cukup untuk mendukung Gentle Birth.
Ngepel jongkok dan senam hamil huh hah huh hah apalagi, nggak cukup memberdayakan calon ibu yang mau lahiran pervaginam dengan gentle.
Orang ngomong "ih lahiran mah udah pasti sakit keles!" itu tidak selamanya benar, setidaknya bila kita sudah tau ilmunya ya.. Kalau nggak tahu ilmunya ya akan merasakan sakit luar biasa. FYI, ternyata ilmunya juga ilmu kedokteran lho, bukan ilmu abal-abal apalagi mejik. :)

Saya baru baca buku ini sampai halaman seratus sekian *dasar pemalas yee, tapi emang bukunya tebal dan besar*. Tapi saya sepemikiran dengan Kak Yesie dan konsep Gentle Birth Balance-nya. Berbagai anjuran pola hidup sehat, gizi yang harus dipenuhi di setiap trimesternya, dan masukan lainnya dari buku langsung saya praktekkan sebagai wujud pemberdayaan diri dalam menjalani kehamilan yang sadar (high knowledge, high awareness).

Keingintahuan saya akan filosofi ini semakin lama semakin kuat, saya jadi makin penasaran: bagaimana sih cara kerja hormon yang menurut buku dapat membuat persalinan menjadi nggak sakit? Apakah cukup dengan hipnotis diri sendiri? Saking penasarannya, saya berencana ikutan Gentle Birth Balance Private Class yang diselenggarakan oleh Kak Yesie akhir bulan Juli 2016 lalu. Saya langsung ajukan proposal ke suami. Suami saya sempat mikir beberapa kali karena lokasinya yang jauh dari Depok dan beberapa kepentingan lainnya, tapi setelah beliau saya cekokin filosofi yang luar biasa ini dan juga mendengar pengalaman dari teman-temannya yang pernah ikutan ikutan kelas Hypnobirthing, akhirnya suami saya ikhlas ridho ikutan Private Class-nya Kak Yesie. Yeay!

Banyak paradigma baru yang kami dapatkan setelah mengikuti kelas ini, yang semoga, kalau niat, akan saya bahas di postingan selanjutnya ya. Hehehehe.

Jadi, apakah tepat bahwa Gentle Birth adalah metode melahirkan "in" yang modern - seperti yang dikatakan pada artikel-artikel di internet?


Cheers,
KODIL