Tuesday, April 2, 2019

Anti-mainstream Japan Trip 2015: [Day 5] Tsukiji Jogaii Market, Lake Kawaguchi, Kachikachiyama Ropeway and Fuji-san!

Assalamu'alaykum warohmatullah!

Tujuh belas Maret dua ribu lima belas.

Setelah bermalam di Tokyo, alhamdulillah mood yang semalam sedikit berantakan udah agak membaik. Hari ini itinerary kami adalah ke Tsukiji Jogaii Market dan Lake Kawaguchiko. Yes!!! Tsukiji Jogaii Market adalah pasar ikan terbesar di Jepang, dimana seperti pasa ikan pada umumnya, kehidupan disini dimulai dari dini hari. Tsukiji Market terkenal dengan fish auction-nya, yaitu lelang ikan-ikan segar terbaik di dunia dengan harga yang berani ditawar dengan fantastis. Kalau kita datang pukul 4 pagi mungkin kita bisa menyaksikan aktivitas lelang ikan tersebut, sayangnya kita datang sekitar pukul 7 pagi sehingga hanya bisa menikmati kudapan laut segar disini saja. Dari hostel kami jalan kaki dulu menuju stasiun Asakusa, kemudian naik Asakusa Line turun di Higashi Ginza dan jalan kaki sedikit saja. Sampai deh disini...

Kami sangat menikmati berada di Tsukiji Fish Market, apalagi kalau bukan makan seafood segar dengan bumbu sederhana khas Jepang, meleleh di mulut ~~~

Cuma dibakar gini doang aja enaknya masya Allah~~


Ikan tuna segede saya. Ya, saya!


Oyster fenomenal... Parah, enak banget!




Bapak penjual oyster, arigatou gozaimasu!




Mission accomplished!

Satu jam dirasa cukup untuk mengitari Tsukiji Jogaii Market. Selanjutnya kami akan bertolak ke Lake Kawaguchiko untuk ketemuan sama si cantik Fuji-san. Untuk menuju kesana kami menggunakan fasilitas JR Pass, yaitu naik JR Chuo Line dari Stasiun Shinjuku menuju ke Stasiun Otsuki, kemudian dilanjutkan dengan membeli tiket Fujikyu Line untuk ke Lake Kawaguchiko di Stasiun Otsuki (harganya sekitar 2,280 yen). Kenapa bela-belain naik Fujikyu Line yang rada mahal? Pertama karena keretanya punya desain yang oke punya, lucu-lucu banget karakter Fuji-san yang dilukiskan di kereta Fujikyu ini! Kedua karena keretanya punya jendela yang besar-besar sekali, sehingga memang cocok untuk dijadikan kendaraan sightseeing... dan benar saja, sewaktu kami menaiki kereta ini menuju Lake Kawaguchiko, terjadi kehebohan setiap para turis melihat pemandangan Fuji-san yang sangat cantik itu... semua yang ada di kereta berteriak "whoaaah" berkali-kali saking takjubnya. Saya bisa katakan ini adalah sensasi eyegasm yang luar biasa. Fuji-san benar-benar secantik itu! Memang saat kami kesana, cuaca di sekitar Fuji-san sedang cerah-cerahnya, tidak ada kabut yang menutupi Fuji-san sama sekali, sehingga kami dapat menikmati pemandangan Fuji-san dari sudut manapun. Masya Allah. Huhuhu jadi kepingin balik lagi :D Insya Allah.

JR Chuo Limited Express~~~

Interior di dalam JR Chuo Limited Express. Kece!

Kursinya bisa dibalik, mengingatkanku pada kereta Taksaka :D

Fujikyu Line~~ Lucu banget parah!

Pemandangan Fuji-san dari dalam Fujikyu Line.
That moment ketika sekereta bilang : "Whoaaaa!" pas ngeliat Fuji-san.

Sesampainya di Lake Kawaguchiko waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang, perut pun sudah mulai keroncongan, jadi kami mampir dulu ke Seven Eleven untuk membeli beberapa potong onigiri sebagai kudapan kami siang ini. Setelah itu kami lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di pinggir Lake Kawaguchiko hingga tiba di salah satu tujuan wisata kami di Lake Kawaguchiko: Kachikachiyama Ropeway!


Turun dari Fujikyu Line aja pemandangannya kaya gini, masya Allah :")

Ohayou gozaimasu, Lake Kawaguchi!

No filter needed, alhamdulillah cuaca lagi bagus banget!

Jadi Kachikachiyama Ropeway ini merupakan Ropeway sepanjang 400 meter yang menghubungkan Lake Kawaguchiko dan Observation Deck di dekat puncak Tenjoyama, tempat yang memiliki ketinggian 1.075 mdpl dimana kita bisa menikmati view Lake Kawaguchiko dan Fuji-san 360 derajat. Kami memilih round trip untuk naik Kachikachiyama Ropeway menuju Observation Deck (males hiking hehehe), kalau mau hiking juga bisa saja, bisa trail hiking sejauh 300 meter dengan elevasi yang lumayan bikin paha pedas kalau nggak terbiasa :D Tapi itu semua insya Allah terbayar kok sesampainya di Observation Deck. Beneraaan disini kalian bisa puas-puasin mata memandangi Fuji-san yang masya Allah cantiknya... saking speechless-nya, saya akan menjelaskan keindahannya melalui foto…













Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Saatnya untuk pulang ke Tokyo. Sedih sekali rasanya untuk meninggalkan Fuji-san yang sangaaaaat cantik. Tapi apa mau dikata, itinerary lain telah menunggu untuk dijalankan. Sayonara Fuji-san, semoga Allah kasih kesempatan ke kita buat ketemu kamu lagi, ya. Beneran sedih banget.
















Baik, kami pulang ke Tokyo menggunakan rute yang sama, namun saat naik JR Chuo Line, kami turun di Stasiun Shinjuku karena akan mencicip sebuah restoran ramen halal rekomendasi Mira, teman kuliah saya yang juga tukang ngebolang, Kaijin Ramen. Kami sampai di Stasiun Shinjuku pukul 7 malam dan segera bergegas ke Kaijin Ramen yang ternyata… antre paraaaah. Ah, padahal kami sudah sangat lapar. Tapi tak apalah, kami tunggu saja. kami baru ingat kalau waktu makan orang Jepang tidak selama orang Indonesia. :D

Ternyata benar saja. Kami hanya perlu antre 30 menit untuk bisa dapat seat disini. Padahal antrean restoran ini mengular sampai ke tangga dan lantai dasar gedungnya, lho. Ditambah restorannya terletak di lantai 2 sebuah ruko kecil di sekitar pusat perbelanjaan Shinjuku, sempit? Sudah pasti. Tapi Alhamdulillah ini Jepang, bebas semrawut dan menjunjung tinggi asas antre dengan tertib. Hehehe. 

Kenapa, sih, Kaijin Ramen atau Menya Kaijin ini halal? Jadi kuah ramen Kaijin ini memang unik, maksudnya ya jarang aja sih ketemu ramen kayak begini hahaha, mereka menggunakan kaldu seafood sebagai bahan dasar kuah ramennya. Jadi insya Allah udah terpercaya, deh (selain karena udah halal certified juga, sih, hehehe). Ingat, ya, daging sapi non halal di luar negeri bukan saja karena pisaunya yang mungkin bercampur dengan hewan non halal seperti babi, tetapi juga karena cara sembelihnya yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

Saya memesan Spicy Seafood Based Ramen lengkap dengan rice cake seharga 1030 yen. Rasanya? Light tapi seger banget! Style ramennya memang berbeda dengan Hakata Ramen yang ada di Jakarta, yang mana Hakata Ramen itu kuahnya kental sekali. Sementara Kaijin Ramen ini ringannya seperti makan Indomie rasa ayam bawang tapi tentunya dengan rasa yang lebih khas. Nikmaaat. Oh iya, kalau kamu berhasil menghabiskan ramennya, kamu bisa mendapatkan kuah tambahan gratis! Cocok buat backpacker!

Itadakimasu~~~

Ngga ngerti apaan tapi ngeliat gambarnya lucu aja :))))

Perut kenyang hati senang bukan kepalang. Kami keluar dari Menya Kaijin diiringi dengan senyuman riang para juru masak disana. Kami pulang ke hostel dengan langkah kaki bahagia diiringi band jalanan keren yang kami temui di jalanan menuju stasiun Shinjuku, The Throtles. Tak lupa kami sisihkan sebagian uang jajan kami untuk mereka dan berfoto bersama sebelum meninggalkan mereka. Alhamdulillah, hari ini isinya cerita bahagia semua. 




Fin! Next: Museum Doraemon dan perjalanan menuju Sapporo!