Assalamu'alaykum Warohmatullah!
Lima belas maret dua ribu lima belas. Pas bangun tidur kok rasanya nggak enak banget ya. Kok dinginnya menusuk banget ya. Ternyata eh ternyata pagi itu Kyoto bersuhu 1 derajat aja. Musim semi macam apa ini?
Eaaa halu sok sok an musim semi, musim peralihan kali, Bu... :))
Hari itu rencananya kami akan ke Arashiyama Bamboo Forest dilanjutkan dengan naik Sagano Scenic Railway. Kalau Arashiyama Bamboo Forest mah emang mainstream banget lah di kalangan traveler, istilahnya nggak ke Kyoto kalau nggak mampir ke Arashiyama. Sebenarnya yang bikin menarik Arashiyama ini bukan hutan bambunya, tapi perjalanan dari Stasiun Shin-arashiyama menuju hutan bambunya itu...yang penuh dengan streetfood Jepang! *Lagi-lagi tentang makanan :)) berikut ini saya share beberapa streetfood yang kami temukan dan nggak ada yang failed semuanya endol!
 |
Ini tuh semacam kulit ayam bumbu teriyaki. Enak banget! |
 |
Kalau ini ikan mackarel bumbu teriyaki dengan taburan bawang goreng. Enak juga ya Allaah. |
 |
Kalau ini Takoyaki. Standar sih cuma seneng aja ngeliat penjualnya bolak-balikin Tako-nya. Lihai! |
Jadi di sekitar pintu masuk Arashiyama itu ada sebuah toko yang jual BonCabe! Iya, BonCabe, tapi yang ini jauh lebih enak. Sebenarnya saya nggak sengaja nemuin toko BonCabe ini. Awalnya karena tertarik nyobain testernya di depan toko, yaa namanya juga budget traveling ya, pasti mata kita ijo melihat tester gratisan. Testernya hanya nasi kepal dikasih BonCabe-nya mereka. Saya kira rasanya standar, hanya nasi putih pedas-pedas ala ala Jepang, pahit tanpa rasa yang otentik gitu, nggak taunyaaaaa aaaaaaaa enak banget! Parah! Jadi kayaknya itu bubuk abon cabe sudah diolah dengan bumbu-bumbu khas yang entah apa isinya - dan juga dicampur dengan wijen sangrai yang rasanya alamaaak enaknya, udah deh. Bahasa zaman sekarangnya tuh kelar perut lo! Hahaha. Saking enaknya, saya dan Aboy nyetok 3 bungkus untuk dimakan dengan nasi hangat di hostel nanti dan tentunya untuk oleh-oleh dibawa pulang. :) Tapi suatu saat saya diberi kesempatan untuk ke Kyoto lagi, saya akan mengunjungi toko yang sama untuk restock abon cabe amboi itu hehehe.
 |
Ini lho tester yang saya maksud di atas :)) abaikan kerta hitung-hitungan itinerary itu ya :)) |
 |
Tester produk yang lainnya. Ini juga enak banget! |
 |
Kemasan BonCabe-nya cute banget... |
Setelah selesai belanja BonCabe, kami tawaf di dalam kawasan Arashiyama Bamboo Forest dan mengakhiri perjalanan kami di Stasiun Torokko Saga untuk naik Sagano Scenic Railway atau yang juga dikenal sebagai Sagano Torokko. Disini kami akan diajak menyusuri Hoguzawa River menggunakan old style train yang pastinya masih berbahan bakar diesel. Sebenarnya waktu yang tepat kalau kesini adalah musim semi atau musim gugur karena kita akan dimanjakan dengan pemandangan sakura atau pohom plum yang berwarna warni di sepanjang pinggiran sungai, tapi nggak ada salahnya juga kok kalau pas ke Jepang di musim peralihan untuk mencobanya, karena pemandangan sungai dan perbukitannya juga udah keren banget.
 |
Kereta yang bakal dinaikin. Sumber: www.japan-guide.com |
 |
Pemandangannya :") |
 |
Gimana nggak jadi ngantuk ya kalau keretanya terbuka seperti ini hahahaha. |
Ini merupakan itinerary yang wajib bagi kami karena kami super penasaran setelah melihat foto-foto di blog-blog orang kok kayaknya kalau kesini tuh semacam "klimaks"nya Arashiyama Bamboo Forest, karena cantiiiik banget. Dan asli, Masya Allaah, aslinya memang luar biasa bagusnya. Lelah jalan jauh-jauh kesini benar-benar terbayar... udah gitu selama perjalanan kita ditemani angin sepoi sepoi di kereta.. alamak, pengen balik lagi rasanya kalau ada rejeki. Aamiin!
 |
Keretanya... mohon maaf fotonya nggak proper, lagi rame banget disini :") |
 |
Pemandangan Hoguzawa River di musim peralihan. |
Kami turun di Stasiun Torokko Kameoka untuk bisa naik JR Sagano Line. Tinggal jalan sebentar ke Stasiun Umahori. Saat jalan kaki ke Umahori kami melewati sawah dan ladang milik penduduk. Pemandangannya cukup breathtaking dan nggak ada salahnya juga foto-foto sedikit disini. Luv banget dapet pemandangan cantik gratis kayak gini.
Pukul lima waktu setempat, kami menuju itinerary selanjutnya yaitu Gion Walk. Like a mainstream said... ya gitu aja sih liat perempuan-perempuan ber-yukata. Sebenarnya kami berharap buat ketemu Geisha tapi sepertinya sedang tidak beruntung. Nah... Hint-nya pas kesini itu bukan Gion Walk-nya tapiii nonton Appretiation of Apprentice Geisha yang jadi bagian sari Hanatouro Festival. Kalau kamu ke Kyoto pas pertengahan Maret, wajib banget buat ikut minimal 1 dari sekian banyak rangkaian festivalnya. Biasanya festival di Kyoto yang berhubungan dengan Spring adalah menghidupkan lampu temple mereka sehingga ketika difoto di malam hari jadi cuantik pol. Nah kalau Hanatouro rangkaiannya berupa dihidupkannya lampu lentera di sepanjang Maruyama Park dan kalau kamu beruntung bisa nonton Apprentice Geisha Show tadiii. Dari kawasan Gion ke Maruyama Park tinggal jalan kaki sedikit aja kok, worth it banget deh. Lebih lengkapnya bisa dibaca disini ya:
klik link ini
 |
Cantiknya~ |
 |
Sempetin makan lagiii. entah ini apa namanya, tapi enak dan ini tumbuhan ya bukan daging-dagingan :) |
Dan Alhamdulillaah kami kebagian nonton Geisha-nya. Bener-bener cantik banget penampilannya.
Hari ini melelahkan, tapi semua yang dilihat bisa membayarnya. :) ah, Kyoto memang surganya pemandangan indah. Semoga Allah mengizinkan saya dan keluarga ke Kyoto lagi, aamiin!
Wassalamu'alaykum warohmatullah...
No comments:
Post a Comment