Emang kayak apa sih ELF ala Bangkok?
*catatan: kalau saya bilang Elep atau ELF itu berarti mobil travel ya, kalau di Bandung suka disebut ELF sih :))))
*catatan: kalau saya bilang Elep atau ELF itu berarti mobil travel ya, kalau di Bandung suka disebut ELF sih :))))
![]() |
Tampilan ELF di Bangkok (tapi ini bukan ELF yang saya tumpangi, lho) |
Sumber foto: hwww.magictravelblog.com
Well, sebenarnya sih nggak sejelek yang kami atau kamu bayangkan kok. Tapi yang jadi masalah itu sebenernya attitude driver-nya yang nggak sekolah banget.
Jadi ceritanya, sepulang dari MBK Center kami sudah membeli tiket travel bandara seharga 200 baht atau delapan puluh ribu rupiah. Fiks banget kami sudah dapat seat, karena informasi dari travel agent, kalau tidak ada seat untuk esok hari pasti kami tidak akan bisa beli tiket. Jadi beli tiketnya based on seat yang tersedia (duh maaf ya bahasa saya campur aduk begini). Penjelasan saya ini akan nyambung ke kejadian driver travel yang nggak sekolah tadi.
Keesokan harinya, kami check out pukul setengah delapan pagi untuk naik travel pukul delapan. Pesawat kami memang baru take off pukul setengah satu siang, tapi daripada daripada kenapa kenapa di negara orang, yo nggak lucu banget kan. :))))
Sesampainya saya di travel agent tadi, kami naik travel sesuai keberangkatan kami, Alhamdulillah langsung loading tas dan duduk cantik di dalam travel. tahu tidak? Ternyata travelnya overload! Jumlah orang yang membayar travel lebih banyak dari jumlah seat yang tersedia. Ada dua orang bule yang juga sudah membayar tetapi tidak kebagian seat sementara seat travel sudah full. Jelas bule-bule itu pada protes dan gak mau berkorban untuk naik armada setelahnya, wong sudah bayar seat kok.
Sebenarnya sih seharusnya pihak travel menyediakan armada tambahan kalau sudah tau overload. Tapi kenyataannya tidak, malah kondisi ini diperparah dengan kata-kata pak driver yang bilang “ya udah, deh, ada yang ngalah, ayo dong ada yang turun supaya bule ini bisa naik!” ya kali, pak, kita-kita mau pada turun. Semua penumpang disini sudah bayar, jadi punya hak yang sama yaitu naik travel sesuai dengan jam yang disepakati.
Akhirnya setelah berdebat panjang, tidak ada yang mau ngalah pula, dua bule tadi naik travel yang sama dengan kami ((empel-empelan kayak sarden)). Untungnya ada bule lain yang berbaik hati mau duduk empel-empelan sama dua bule tadi. Yaaa kadang ya, orang barat toleransinya mendadak naik pesat kalau lagi liburan ke Asia. Hehehe. Sempat mengobrol sama dua bule tadi, yang adalah orang Belanda, ternyata mengejar penerbangan ke Chiang Mai pukul setengah sebelas pagi ini. Ya ampuuun pantesan aja ngotot banget mau naik travel saat itu juga, dianya juga mepet gila berangkat ke bandaranya.
Bul, jangan samakan Thailand dan negaramu ya yang mungkin aja nih transportasinya lebih tertib dan manusiawi. Hehehe. pesan moral ini perlu dicatat sama bule-bule yang mau jalan-jalan ke negara Asia Tenggara ((subjektif)).
Cheers,
KODILZ
No comments:
Post a Comment